Bori Kalimbuang

 Di Bori Kalimbuang, kamu bisa melihat 102 menhir yang berasal dari era megalitikum. Menhir adalah sebutan untuk batu yang dipasang tegak sebagai bentuk pemujaan pada nenek moyang. Sebanyak 54 menhir kecil, 24 berukuran sedang, dan 24 lain berukuran lebih tinggi daripada manusia tersebar di Bori Kalimbuang.

Menhir-menhir tersebut berdiri tegak dan kokoh. Mengingatkan kita pada patung-patung Moai yang ada di Pulau Paskah. Menhir di Bori Kalimbuang dipadukan dengan bangunan khas Toraja sehingga membentuk spot cantik yang Instagramable.

Bori Kalimbuang diperkirakan telah ada sejak 1718, di mana menhir pertama didirikan pad 1657. Untuk mencapainya, kamu hanya perlu berkendara sejauh 5 kilometer dari Rantepao, ibukota Toraja Utara, menuju Desa Sesean.

Kawasan Bori Kalimbuang dibagi menjadi beberapa area berdasarkan fungsinya. Salah satunya adalah Rante Kalimbuang, yakni tempat upacara penguburan adat Rambu Solo

Dalam upacara itu, dibutuhkan peralatan seperti Lakkian (tempat mayat dibaringkan), Saringan (usungan jenazah), Balakkayan (panggung membagi daging kurban) yang juga bisa kamu lihat di Rante Kalimbuang.

Tiap menhir di Bori Kalimbuang didirikan untuk menghormati leluhur mereka yang meninggal. Membangun menhir baru pun harus disertai upacara adat Rapasan Sapurandan yang sakral. Dalam upacara itu harus dikurbankan 24 kerbau.

Batu-batuan bahan menhir didapatkan dari gunung terdekat. Suku Toraja bergotong royong memindahkan bebatuan besar itu ke Bori Kalimbuang secara sukarela.

Untuk masuk ke Bori Kalimbuang, wisatawan domestic hanya dikenai tiket masuk senilai Rp 10 ribu rupiah. Jangan lupa membeli cinderamata khas Tana Toraja saat main ke Bori Kalimbuang seperti jepretan pengguna Instagram berikut. Cantik kan?


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama