Pallawa

Pariwisata Toraja dikenal dengan rumah adatnya yang disebut Tongkonan yang katanya menyerupai perahu Kerajaan China zaman dahulu.

Tongkonan mempunyai beberapa fungsi yakni sebagai pusat budaya, pusat pembinaan keluarga, pembinaan peraturan keluarga dan kegotongroyongan, pusat dinamisator, motivator, serta stabilisator sosial.

Oleh karena Tongkonan mempunyai kewajiban sosial dan budaya yang juga bertingkat-tingkat dimasyarakat, maka dikenal beberapa jenis Tongkonan.

Salah satu yang paling bersejarah di Toraja yakni Tongkonan Palawa. Tongkonan ini masuk dalam situs sejarah Toraja.

Dahulu, perumahan adat Palawa ini dihuni seorang lelaki dari Gunung Sesean bernama Tomadao. Dalam petualangannya ia bertemu dengan seorang gadis dari Gunung Tibembeng bernama Tallo' Mangka Kalena.

Mereka kemudian menikah dan bermukim disebelah timur di Desa Palawa, yang sekarang ini bernama Kulambu. 

Dari perkawinan tersebut lahir seorang anak laki-laki bernama Datu Muane' yang kemudian menikahi seorang wanita bernama Lai Rangri'.

Kemudian mereka beranak-pinak dan mendirikan sebuah kampung yang sekaligus berfungsi sebagai benteng pertahanan.

Nah, di tongkonan ini ada sebuah tradisi disaat peperangan terjadi antar kampong. Jika ada lawan yang menyerang dan bisa dikalahkan atau dibunuh, maka darahnya diminum dan dagingnya dicincang, tradisi ini disebut Pa'lawak. 

Pada pertengahan abad XI, berdasarkan musyawarah adat disepakati mengganti nama Pa' lawak menjadi Palawa', sebagai suatu kompleks perumahan adat.

Jadi bukan lagi daging manusia yang dimakan, tetapi diganti dengan ayam dan disebut Palawa' manuk.

Keturunan Datu Muane secara berturut-turut membangun tongkonan di Palawa'. Sekarang ini terdapat 11 buah Tongkonan pada kompleks wisata Palawa.

Tongkonan Palawa juga memiliki Rante yang disebut Rante Pa'padanunan dan Liang Tua atau Kuburan Batu di Tiro Allo, dan Kamandi. Selain Tongkonan juga dibangun lumbung atau alang sura' tempat menyimpan padi.

Untuk mengunjungi Destinasi wisata sejarah ini memerlukan waktu 30 menit dari Ibu Kota Toraja Utara, Rantepao atau berjarak 12 kilometer arah utara Rantepao.

Akses jalan juga muluh dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda tiga. Pada Tongkonan Palawa ini pula juga terdapat pembuatan tenun tertua di Toraja Utara dengan motif aslinya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama